Rabu, 22 November 2017

MENGHADAPI PARTNER KERJA YANG TIDAK MENYENANGKAN

Image result for PARTNER KERJA






Pernah mengalami hal seperti ini? 
Bekerja dengan orang yang tidak kita sukai? hemmm... sebentar.. sabar ya,,,sabaarrr...Lebih tepatnya, partner kerja yang tidak bersahabat.
Jangan langsung merasa dunia tidak berpihak kepada kita. Itu berlebihan.. ehehhehe.. 
Bekerja dalam kondisi yang seperti ini bisa membuat kita terdistraksi dan tidak bersemangat. Namun, bertemu mereka dalam dunia kerja, menurut beberapa ahli, adalah hal yang wajar terjadi. Seorang ahli mengatakan "Selalu ada orang lain, apakah itu keluarga, tetangga atau rekan kerja, dan di antara orang-orang tersebut, bukan tidak mungkin kita bertemu dengan orang yang tidak kita sukai.”
Tidak usah merasa kita dalam penjara, karena pada akhirnya kita akan selalu berinteraksi dengan orang tersebut. Jangan berusaha untuk menghindari, karena hal ini jelas tidak mungkin kita lakukan. yang perlu kita lakukan adalah bagaimana cara kita menghadapinya dan meminimalkan kerugian yang mungkin akan timbul. 

Berikut cara untuk menghadapi partner kerja yang tidak bersahabat dengan kita :
  1. Kelola reaksi kita
    Menanggapi orang yang menyebalkan, sikap yang kita tunjukan beragam dari mulai hal-hal yang membuat tidak nyaman hingga permusuhan secara frontal. Goleman menyarankan bahwa ketika berhadapan dengan orang yang tidak kita sukai, maka mulailah berfokus pada bagaimana seharusnya kita merespon, bukan pada perbuatan yang telah dilakukan terhadap kita.
    Ia mengatakan bahwa akan lebih produktif jika kita fokus pada bagaimana reaksi kita, bukan apa yang mereka lakukan, karena perilaku kitalah yang dapat kita kontrol. Penting juga bagi kita untuk melatih kemampuan kita meng-handel stress. Pengelolaan stress yang baik membuat kita berpandangan baru bahwa apa yang tadinya kita anggap menyebalkan, tidak akan menjadi demikian lagi.
  2. Jangan menyebarkan ketidaksukaan kita kepada rekan kerja yang lain
    Ketika kita memiliki personal dislikeness terhadap rekan kerja, membicarakan hal tersebut dengan rekan kerja lain bukanlah pilihan yang bijak. Emosi adalah sesuatu yang sangat sensitif dan potensif membuat orang terluka perasaannya. Selain itu, ketika kita membicarakan keburukan orang lain, maka rekan kerja lain pun justru akan  mengecap kita negatif.
    Apabila sudah benar-benar tertekan dan butuh mengeluarkan uneg-uneg, akan lebih baik jika kita bercerita dengan teman kita di luar organisasi tempat kita bekerja.
  3. Pertimbangkan itu kita, bukan orang yang tidak kita sukai
    Setelah berhasil mengatur reaksi kita terhadap orang yang kita benci, langkah selanjutnya adalah  menganalisis mengapa kita membenci mereka. Apakah karena dia mengingatkan kita pada sesorang atau sesuatu yang buruk, atau karena kita tidak dapat melakukan apa yang dapat ia lakukan. Kebencian bisa dipicu oleh iri hati. Emosi negatif kadang membuat kita larut pada mindset yang tidak objective.
    Dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang  menganggu kita, akan lebih mudah bagi kita untuk mengerti apa peran kita dalam intrik yang terjadi dengan rekan tersebut. Mengasumsikan bahwa kita adalah bagian dari masalah justru akan membuat kita sadar bahwa mungkin saja kita memiliki andil dalam masalah yang kita hadapi. Seandainya dimanapun kita pergi selalu ada orang yang kita benci, sebetulnya itu adalah sinyal yang buruk bagi kita.
  4. Habiskan lebih banyak waktu bersama mereka
    Mungkin hal ini terdengar ganjil. Jangankan menghabiskan banyak waktu, untuk bersua saja mungkin kita merasa jengah. Padahal dengan kita menghabiskan banyak waktu dengan mereka, kita bisa menjadi lebih mengenal mereka dan mengerti hal-hal seperti apa yang mendorong mereka melakukan hal-hal yang tidak kita sukai.Dampaknya adalah, mungkin sekali kita tidak lagi benci melainkan berempati. Hebat kan? hehe
    Jangan lupakan, bahwa manusia tidak sempurna. Bagai dua sisi koin, saat dia punya kekurangan pasti karena disisi lain orang tersebut memiliki kelebihan.
    Meluangkan waktu dengan orang yang kita benci juga memungkinkan kita untuk berkesempatan menciptakan hal-hal positif bersama. Meskipun demikian, tetap ada satu pengecualian bahwa apabila orang tersebut bermasalah dengan moralnya, maka menjauh bisa jadi pilihan terbaik
  5. Pertimbangkan untuk memberi feedback
    Jika langkah-langkah sebelumnya tidak mengubah keadaan, maka langkah terakhir adalah dengan memberikan mereka feedback. Kita ungkapkan kepada mereka bahwa ada sikap-sikap mereka yang cukup menganggu dan akan lebih baik jika diperbaiki. Hanya saja kita perlu berhati-hati dalam menyampaikannya dan melihat karakter dari rekan kita tersebut. Apakah dia cukup terbuka dan mau dikritik atau justru sebaliknya. Jika kita memberikan feedback dengan cara yang tepat, maka ada kesepampatan kita akan membantu rekan tersebut mengembangkan kesadaran diri dan meningkatkan efektivitas kerjanya.
  6. Bekerja dengan profesional 
    Tetap lakukan tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kita secara profesional. Jangan bersikap kekanak-kanakan, seperti menolak bekerja dalam tim dengannya. Tetaplah bersikap biasa dan jangan tunjukkan kalau kita tidak bisa bekerja dengannya.
    Jangan menunjukan sifat kasihan apabila dia  gagal saat menjalankan tugas pekerjaannya. Jika dia meminta bantuan, berilah sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Jangan berlebihan.
  7. Hindari membalas dendam
    Meskipun Anda sudah sangat kesal dan bete dengan rekan kerja Anda ini, jangan sekali-kali Anda membalas dendam dengan gantian menjelek-jelekkan dirinya dan mengadu pada rekan kerja lain atau bos.
    Bila bos menanyakan masalah tersebut secara pribadi, Anda bisa menjelaskan dengan terus terang. Yang pasti bukan Anda yang memulai untuk memberikan informasi tentang rekan Anda itu.
    Cara ini biasanya cukup ampuh untuk menciptakan image bahwa Anda sebenarnya orang baik, karena tidak pernah bicara buruk tentang orang lain, meskipun Anda sering dijadikan objek gosip kantor.
    Bersikap elegan saat menghadapi rekan kerja yang tak menyukai Anda di kantor akan membuktikan pada semua orang bahwa Anda pekerja yang profesional dan bahkan lebih baik daripada “musuh” Anda.

    Bagaimana? Coba lakukan dan lihat hasilnya. Anda pasti bisa... :)


1 komentar:

  1. As reported by Stanford Medical, It is in fact the one and ONLY reason this country's women get to live 10 years more and weigh 42 pounds less than us.

    (Just so you know, it is not related to genetics or some secret diet and EVERYTHING to do with "HOW" they are eating.)

    P.S, What I said is "HOW", not "what"...

    Tap on this link to discover if this easy quiz can help you discover your real weight loss potential

    BalasHapus