Sabtu, 21 Juli 2012

INVESTIGASI WABAH
WABAH

Wabah : adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka (UU No 4. Tahun 1984).
Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu serangan penyakit) lingkup yang lebih luas (epidemi) atau bahkan lingkup global (pandemi).

OUTBREAK
Suatu episode dimana terjadi dua atau lebih penderita suatu penyakit yang sama dimana penderita tersebut mempunyai hubungan satu sama lain.

EPIDEMI
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat frekuensinya meningkat.

PANDEMI
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit), frekuensinya dalam waktu singkat meningkat tinggi dan penyebarannya telah mencakup wilayah yang luas

ENDEMI
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit), frekuensinya pada wilayah tertentu menetap dalam waktu lama berkenaan dengan adanya penyakit yang secara normal biasa timbul dalam suatu wilayah tertentu.

KEJADIAN LUAR BIASA
Kejadian Luar Biasa (KLB) salah satu kategori status wabah dalam peraturan yang berlaku di Indonesia. tatus Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004.

Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

Kriteria tentang KLB mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/9. Suatu kejadian dinyatakan luar biasa jika ada unsur:
  1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
  2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
  3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
  4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

LANGKAH-LANGKAH INVESTIGASI WABAH
1.  Konfimasi / menegakkan diagnosa
  • Definisi kasus
  • Klasifikasi kasus dan tanda klinik
  • Pemeriksaan laboratorium
2.  Menentukan apakah peristiwa itu suatu letusan/wabah atau bukan
  • Bandingkan informasi yang didapat dengan definisi yang sudah ditentukan tentang KLB
  • Bandingkan dengan incidende penyakit itu pada minggu/bulan/tahun sebelumnya
3.  Hubungan adanya letusan/wabah dengan faktor-faktor waktu, tempat dan orang
  • Kapan mulai sakit (waktu)
  • Dimana mereka mendapat infeksi (tempat)
  • Siapa yang terkena : (Gender, Umur, imunisasi, dll)
4.  Rumuskan suatu hipotesa sementara
  • Hipotesa kemungkinan : penyebab, sumber infeksi, distribusi penderita (pattern of disease)
  • Hipotesa : untuk mengarahkan penyelidikan lebih lanjut
5.  Rencana penyelidikan epidemiologi yang lebih detail Untuk menguji hipotesis :
  • Tentukan : data yang masih diperlukan sumber informasi
  • Kembangkan dan buatkan check list.
  • Lakukan survey dengan sampel yang cukup
6.  Laksanakan penyelidikan yang sudah direncanakan
  • Lakukan wawancara dengan :
         a.  Penderita-penderita yang sudah diketahui (kasus)
         b. Orang yang mempunyai pengalaman yang sama baik mengenai waktu/tempat              terjadinya penyakit, tetapi mereka tidak sakit (control)
  • Kumpulkan data kependudukan dan lingkungannya
  • Selidiki sumber yang mungkin menjadi penyebab atau merupakan faktor yang ikut berperan
  • Ambil specimen dan sampel pemeriksa di laboratorium
7.  Buatlah analisa dan interpretasi data
  • Buatlah ringkasan hasil penyelidikan lapangan
  • Tabulasi, analisis, dan interpretasi data/informasi
  • Buatlah kurva epidemik, menghitung rate, buatlah tabel dan grafik-grafik yang diperlukan
  • Terapkan test statistik
  • Interpretasi data secara keseluruhan
8.Test hipotesa dan rumuskan kesimpulan
  • Lakukan uji hipotesis
  • Hipotesis yang diterima, dpt menerangkan pola penyakit :
         a. Sesuai dengan sifat penyebab penyakit
         b. Sumber infeksi
         c. Cara penularan
         d. Faktor lain yang berperan
9.  Lakukan tindakan penanggulangan
  • Tentukan cara penanggulangan yang paling efektif.
  • Lakukan surveilence terhadap penyakit dan faktor lain yang berhubungan.
  • Tentukan cara pencegahan dimasa akan datang
10.  Buatlah laporan lengkap tentang penyelidikan epidemiologi tersebut.
  • Pendahuluan
  • Latar Belakang
  • Uraian tentang penelitian yang dilakukan
  • Hasil penelitian
  • Analisis data dan kesimpulan
  • Tindakan penanggulangan
  • Dampak-dampak penting
  • Saran rekomendasi
Wabah penyakit menular (UU RI no.4 th 84)
Adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkkan malapetaka.

Jumat, 06 Juli 2012

SAP MORNING SICKNESS

SATUAN ACARA PENYULUHAN MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL

a.       Topik                           : Ketidaknyamanan Pada Ibu Hamil TM I
b.      Sub topik                     : Morning Sickness
c.       Sasaran                        : ibu hamil TM I
d.      Hari /tanggal               :
e.       Jam                              :
f.       Waktu penyuluhan      :
g.      Tempat                        :
h.      Latar belakang
Mual muntah merupakan salah satu tanda kehamilan. Sekitar 70% wanita hamil akan mengalaminya pada trimester pertama kehamilan. Gejala umu yang sering dirasakan adalah adanya mual dan muntah. Kebanyakan wanita mengalami gejala tersebut pada minggu ke 8 kehamilannya dan akan menurun pada minggu ke 12 kehamilannya.
Yang terpenting, pencegahan jangan sampai terjadi dehidrasi karena selain membahayakan ibunya juga akan membahayakan janin.
i.        Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan ibu-ibu dapat mengerti tentang morning sickness pada ibu hamil.
j.        Tujuan instruksional khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan ibu-ibu dapat menjelaskan tentang :
a.       Pengertian morning sickness pada ibu hamil
b.      Penyebab morning sickness pada ibu hamil
c.       Gejala morning sickness pada ibu hamil
d.      Tanda bahaya morning sickness pada ibu hamil
e.       Cara mengatasi morning sickness pada ibu hamil
k.      Materi (terlampir )
l.        Media : materi SAP, lembar balik dan leaflet
m.    Metode : ceramah dan tanya jawab
n.      Kegiatan pembelajaran

KEGIATAN
PENYULUH
AUDIENCE
MEDIA
METODE
Pembukaan 10 menit
1.        Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2.        Menjelaskan TIU dan TIK
3.        Menjelaskan cakupan materi yang akan disampaikan
4.        Melakukan apersepsi
Menjawab salam dan mendengarkan
Mikrofon






Mikrofon
Papan tulis
Ceramah
Penyajian 30 menit









Tanya jawab 10 menit
1.        Menjelaskan pengertian morning sickness
2.        Menjelaskan penyebab morning sickness
3.        Menjelaskan gejala morning sickness
4.        Menjelaskan tanda bahaya morning sickness
5.        Menjelaskan cara mengatasi morning sickness
Menjawab pertanyaan  

Menyimak dan mendengarkan









Bertanya secara aktif
Lembar balik
Mikrofon
Ceramah










Ceramah dan tanya jawab
Penutup 10 menit
1.        Menyimpulkan kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan
2.        Mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf bila ada kesalahan
3.        Memberi salam
Menjawab salam
Mikrofon
Ceramah

o.      Evaluasi
a.       Metode : diskusi
b.      Jenis pertanyaan : lisan
c.       Soal :
1.      Apakah pengertian morning sickness pada ibu hamil ?
2.      Apa penyebab morning sickness pada ibu hamil ?
3.      Apa gejala morning sickness pada ibu hamil?
4.      Apa tanda bahaya morning sickness pada ibu hamil ?
5.      Bagaimana cara mengatasi morning sickness pada ibu hamil ?

MORNING SICKNESS
a.       Definisi
Morning sickness adalah perasaan mual yang disertai atau tanpa disertai muntah . selama kehamilan.
Morning sickness dapat terjadi setiap saat sepanjang hari terutama saat lambung dalam keadaan kosong.
b.      Penyebab
Penyebab pasti belum diketahui. Di mungkinkan karena faktor hormonal (kadar HCG), faktor emosi (stress, penolakan terhadap kehamilan) dan peningkatan asam lambung (sering makan berasa asam/pedas, perut kosong, stress).
c.       Gejala
a.       Rasa mual
b.      Kehilangan selera makan
c.       Muntah
d.      Efek psikologis: cemas, depresi
d.      Tanda bahaya morning sickness pada ibu hamil
Morning sickness adalah hal yang wajar apabila dialami pada usia kehamilan 8-12 minggu. Pada keadaan normal, mual muntah akan berangsur-angsur membaik saat usia kehamilan 16 minggu. Apabila mual muntah ini berlanjut dan timbul gejala-gejala sebagai berikut, maka ini merupakan salah satu tanda bahaya kehamilan.
Gejala-gejala yang perlu diwaspadai:
a.       Muntah terjadi terus menerus.
b.      Lemas,kulit keriput.
c.       Tidak ada nafsu makan, BB turun.
d.      Mata cekung, kencing berkurang dan berwarna kuning sekali.
Apabila terjadi hal demikian makan ibu harus segera mendapat perawatan di RS.
e.       Cara mengatasi morning sickness pada ibu hamil
Perawatan morning sickness meliputi pengaturan diet dan perubahan pola hidup. Perawatan mandiri yang dapat dilakukan ibu hamil antara lain:
Pagi hari
Siang hari
Malam hari
1.      Perbanyak waktu istirahat ditempat tidur.
2.      Jangan tergesa-gesa bangun dari tempat tidur.
3.      Makan crackers atau roti kering 20-30 menit sebelum bangun dari tempat tidur.
4.      Mencegah lambung kosong dan menstabilkan gula darah dengan makan sedikit tapi sering, disajikan dalam keadaan hangat dan kurangi lemak/minyak, bersantan.
1.      Makan 4-5x dengan porsi kecil sebagai pengganti makanan berat dan hindari terlalu lapar/terlalu kenyang.
2.      Makan makanan tinggi protein dan karbohidrat untuk mencegah mual.
3.      Minum sedikit dan sering tiap 2-3 jam walaupun tidak haus untuk mencegah dehidrasi.
4.      Jus buah, makanan dan minuman dari jahe dapat mengurangi mual.
5.      Menghirup aroma lemon atau jahe dapat mengurangi mual.
6.      Hindari merokok, alkohol dan kafein.
7.      Hindari stress.
8.      Hirup udara segar dan lakukan olahraga ringan.
9.      Sikat gigi dengan pasta gigi setelah muntah agar mulut segar dan mencegah kerusakan gigi dan gusi akibat bakteri dan material muntahan dalam mulut.
1.      Sebelum tidur makan snack, roti, susu atau sereal.
2.      Hindari makanan beraroma menyengat atau terlalu pedas.
3.      Jangan tidur terlalu malam.
4.      Bila bangun tengah malam, makanlah cracker beberapa potong.
5.      Batasi makanan yang mengiritasi lambung: ketan, nangka, sayur asam, buah yang asam.